Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan industri akan seni rupa dan desain pun turut berubah. Orang-orang mulai menginginkan karya-karya digital untuk desain dan produksi berbagai macam barang. Tak hanya itu, banyak juga artist yang beralih ke digital art untuk menantang dan mengembangkan kemampuan dirinya. Nah, bila kamu juga termasuk orang yang ingin belajar digital art, simak dulu penjelasan lengkap mengenai gambar tradisional dan digital art berikut ini!
Digital art merupakan gambar yang dibuat menggunakan seperangkat alat teknologi dan biasanya digunakan untuk dicetak dalam buku, komik, majalah, poster, dan barang-barang lainnya.
Sementara itu, gambar tradisional adalah teknik menggambar yang telah berkembang sejak lama menggunakan media seperti pena dan tinta, cat air, cat akrillik, dan bahan-bahan lainnya.
Baca Juga: Ini 3 Perbedaan Gambar dan Ilustrasi, Gak Banyak yang Tahu!
Keunggulan Digital Art
1. Banyaknya variasi teknik digital pada software yang berbeda.
2. Mempermudah artist dalam membuat ilustrasi.
3. Artist dapat menyelesaikan karyanya di mana saja dan kapan saja.
4. Lebih mudah bagi para artist untuk berkolaborasi dan berbagi.
5. Hasil lebih clear dan dapat diubah ke berbagai format.
Kekurangan Digital Art
1. Butuh waktu untuk mempelajari software dengan berbagai fitur dan tata letak.
2. Membuat kita menjadi bergantung pada teknologi, seperti file yang tidak tersimpan dan masalah teknis lainnya.
Gambar Tradisional
Keunggulan Gambar Tradisional
1. Hasil tampak lebih nyata, hidup, dan autentik bagi kebanyakan orang.
2. Adanya tekstur dan ketidaksempurnaan pada karya dapat membuat karya menjadi lebih unik.
3. Karena memiliki wujud fisik, maka cocok untuk terapi, relaxing, dan melatih kreativitas.
4. Tidak memiliki efek samping bagi kesehatan mata, karena terhindar dari efek radiasi monitor terutama bila mengerjakan berjam-jam.
Kekurangan Gambar Tradisional
1. Bila terjadi kesalahan, bisa sulit dihapus hingga berpengaruh pada gambar dan tak menutup kemungkinan sang artist harus membuat gambar dari awal.
2. Proses pembuatan yang memakan waktu lebih lama karena harus menggambar ulang setiap detail tanpa bisa menggunakan fitur copy paste.
1. Buatlah sketsa gambar tradisional terlebih dahulu
Kamu tentu lebih terbiasa menggambar menggunakan pensil dan kertas dan cukup sulit untuk langsung beralih ke digital art sepenuhnya. Karena itu, cobalah untuk membuat gambar tradisional terlebih dahulu, lalu pindai dan tambahkan warna melalui perangkatmu setelahnya. Perlahan-lahan kamu bisa mulai mengurangi detail sketsa gambar tradisionalmu dan pindah ke digital art.
2. Mulailah mencoba fitur zoom in-out pada artboard
Selanjutnya, mulailah mencoba menggambar pada artboard yang besar lalu gunakan fitur zoom in-out (perbesar dan perkecil) untuk melihat detail. Dengan memperkecil ukuran, maka kualitas gambar akan terjaga dari risiko pikselasi saat mengubah ukuran kanvas dari kecil ke besar.
3. Cobalah menggunakan teknik grayscale atau memasukkan warna background yang berbeda
Bila kamu masih bingung untuk memulai digital art atau mengalami kesulitan dalam memilih warna, bayangan, maupun pengembangan garis, cobalah untuk menggunakan grayscale atau warna background yang berbeda.
Grayscale atau monokrom (value gambar) berfungsi untuk menciptakan dimensi atau kedalaman sebuah gambar tanpa harus memikirkan warna. Sementara itu, warna background yang berbeda selain putih dapat membantumu membangun mood warna gambar sejak awal. Hal ini karena warna putih yang kosong atau polos seringkali membuat kita mengalami art block. Jadi, bereksperimen dengan latar belakang bisa membantumu membuat karya yang sesuai dengan art style-mu.
4. Manfaatkanlah fitur layer dan undo dengan baik
Seperti yang telah disebut di atas, dalam gambar tradisional, sedikit kesalahan saja akan sulit untuk menghapusnya dan dapat berpengaruh pada hasil karya. Namun berbeda dengan digital art, kamu bisa mencoba layer dan tak perlu khawatir melakukan kesalahan berkat fitur undo.
Akan tetapi, bila fitur-fitur ini justru membuatmu merasa buntu, sebaiknya cobalah untuk bekerja sepenuhnya dalam satu layer saja atau cukup menghapus kesalahan seperlunya dengan fitur eraser.
5. Buatlah tekstur yang berbeda
Bila kamu memperbesar sketsa kerjamu, kamu akan melihat tekstur-tekstur halus yang bisa kamu mainkan dengan berbagai pilihan kuas yang kamu mau. Cobalah apa yang kamu sukai dan lihat perbedaan hasilnya pada karyamu.
6. Pelajari digital art sebagai pengalaman baru dengan sabar dan tekun
Kamu tentu butuh waktu beradaptasi saat menggambar dengan media baru, baik secara tradisional maupun digital, dan ini merupakan hal yang wajar. Bersabarlah dengan dirimu sendiri dalam menyesuaikan diri dengan teknologi dan perangkat lunak yang kamu gunakan, sebab memang butuh latihan sampai kamu terbiasa menggunakan media baru. Kamu bisa melihat berbagai macam tutorial di YouTube agar lebih familiar dengan fitur-fitur yang ada.
Selain itu, berhentilah membandingkan proses belajarmu dengan orang lain dan berbaik hatilah pada dirimu sendiri. Ingatlah bahwa kamu juga memiliki kemampuan, hanya saja masih perlu belajar lebih jauh untuk bisa mahir menggunakan teknologi.
7. Jangan insecure dengan perangkat yang kamu punya
Kamu mungkin merasa minder dengan perangkat yang kamu miliki sekarang. Mungkin perangkat keras milikmu bukanlah yang terbaru dan tercanggih atau kamu mungkin belum mampu menggunakan software berbayar dengan fitur yang lebih lengkap. Namun, jangan biarkan perasaan insecure ini membuatmu berhenti melangkah. Ingatlah bahwa karya yang baik tak selalu dihasilkan oleh perangkat yang mewah dan mahal, karena perangkat-perangkat tersebut hanya membantu menyempurnakan keterampilan yang kamu miliki.
8. Tak perlu ragu menggunakan social media untuk portofolio
Terakhir dan yang tak kalah penting adalah jangan ragu menggunakan social media untuk portofolio-mu. Kamu mungkin masih merasa malu dengan karya-karyamu saat ini yang tampak belum sehebat orang lain, tetapi tak ada salahnya membagikan karya-karyamu sehingga kelak kamu bisa menyadari sejauh mana kamu sudah berkembang.
Nah, sekarang setelah lebih paham mengenai gambar tradisional dan digital art, apakah kamu jadi lebih mantap untuk belajar digital art? Baik gambar tradisional maupun digital art keduanya memiliki tantangannya masing-masing, tetapi keduanya bisa kamu pelajari bersama di art & design class Brush Studio! Pada pertemuan pertama, kamu akan dibimbing oleh para coach untuk menemukan minat dan bakat gambarmu. Kemudian, kamu akan diajarkan dasar-dasar menggambar dari awal bila masih berada di level pemula. Jadi, tak perlu khawatir untuk mulai mengikuti kursus gambar dan segera klik tombol booking sekarang! Let’s illustrate!
Redaksi: Tim Brush Studio
Sumber: