Tentunya, kamu ingin menjadi graphic designer yang mampu bersaing dan berkolaborasi dengan AI di era seperti sekarang ini. Untuk itu, kamu perlu menguasai hard skills yang baik dengan soft skills yang menunjang karier profesionalmu. Nah, apa saja sih hard skills dan soft skills yang perlu dimiliki seorang graphic designer? Simak 10 skills yang perlu dimiliki graphic designer berikut ini!
1. Menguasai Prinsip Dasar Desain
a. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan mengacu pada distribusi elemen-elemen dalam desain untuk menciptakan rasa stabilitas. Ada dua jenis keseimbangan: simetris (elemen-elemen disusun secara seimbang di kedua sisi) dan asimetris (penempatan elemen yang tidak identik tetapi tetap menciptakan keseimbangan visual).
b. Kontras (Contrast)
Kontras menciptakan perbedaan yang jelas antara elemen-elemen dalam desain. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan warna yang berbeda, ukuran, bentuk, atau tekstur. Kontras yang baik akan menambah ketajaman dan kejelasan dalam desain.
c. Penekanan (Emphasis)
Penekanan merujuk pada menciptakan titik fokus dalam desain. Desainer menggunakan teknik seperti kontras, ukuran, atau warna untuk menarik perhatian pengamat ke elemen-elemen tertentu.
d. Keselarasan (Alignment)
Keselarasan merujuk pada penataan elemen-elemen dalam desain secara rapi dan terorganisir. Ini membantu membuat desain tampak lebih terstruktur dan mudah diikuti.
e. Proporsi dan Skala (Proportion and Scale)
Proporsi dan skala berkaitan dengan ukuran elemen-elemen dalam desain dan hubungan mereka satu sama lain. Proporsi yang baik membantu desain terlihat lebih harmonis.
f. Repetisi (Repetition)
Repetisi digunakan untuk menciptakan konsistensi dan menghubungkan elemen-elemen dalam desain. Pengulangan bentuk, warna, dan pola dapat meningkatkan kesatuan desain.
g. Ruang (Space)
Ruang merujuk pada area kosong dalam desain. Penggunaan ruang yang baik dapat membantu desain lebih bersih dan memberikan keseimbangan visual.
h. Kesatuan (Unity)
Kesatuan merujuk pada cara elemen-elemen dalam desain bekerja sama untuk menciptakan suatu kesan keseluruhan yang kohesif. Kesatuan membantu desain terlihat konsisten dan tidak terpecah-pecah.
i. Hierarki (Hierarchy)
Hierarki visual adalah pengaturan elemen-elemen desain berdasarkan tingkat kepentingan. Hierarki membantu memandu mata pemirsa dan menekankan informasi penting.
j. Gerakan (Movement)
Gerakan mengacu pada cara mata pemirsa bergerak melalui desain. Gerakan dapat diciptakan melalui penggunaan garis, bentuk, warna, dan tekstur
2. Mengenal Tipografi
Tipografi adalah seni memilih dan menyusun huruf sebagai elemen visual dalam desain untuk memperkuat pesan yang disampaikan. Tipografi bukan hanya memilih font yang terbaca dan menarik, tetapi juga sangat berpengaruh bagi keseluruhan desain di mana dapat menentukan mood dan pesan yang ingin disampaikan secara estetik. Selain memilih font yang tepat, size, warna font, penempatan kata-kata dalam desain, hingga mengubah tulisan menjadi ilustrasi juga tak kalah penting. Tipografi yang buruk dapat membuat audiens gagal memahami konten visual yang ada dan tujuan desain pun tak tercapai.
3. Memahami Teori dan Komposisi Warna
Yang dimaksud dengan teori dan komposisi warna adalah bagaimana warna mampu berinteraksi dan dikombinasikan untuk memberikan efek yang berbeda. Tujuan dari teori dan komposisi warna adalah untuk memberikan emosi atau mood tertentu dan menciptakan harmonisasi dalam desain. Apalagi, secara psikologi, warna memberi kesan tertentu pada desain sekaligus menjadi ciri khas suatu topik bidang tertentu, sehingga dapat memperkuat brand image, mengarahkan perhatian audiens, hingga menonjolkan informasi penting. Sebaliknya, pemilihan warna yang buruk bisa mengaburkan pesan bagi audiens.
4. Mempelajari Aplikasi dan Tools untuk Desain
Di era yang bersaing dengan AI saat ini, graphic designer harus mampu menguasai berbagai aplikasi dan tools desain untuk mengerjakan berbagai proyek, tergantung pada tingkat kompleksitas dan kebutuhannya.
Dalam dunia desain, ada dua jenis gambar yang perlu dipahami: vektor dan bitmap. Gambar vektor dibuat menggunakan titik, garis, dan bentuk, dan umumnya dikerjakan di Adobe Illustrator atau CorelDraw. Sementara itu, bitmap adalah gambar yang terdiri dari kumpulan piksel, dan biasanya dikerjakan di perangkat lunak seperti Photoshop, Paint, atau PicsArt.
Beberapa aplikasi desain yang biasa digunakan graphic designer antara lain: Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Corel Draw, Figma, Adobe InDesign, GIMP, dan Vectr.
5. Menentukan Layout dan Gaya Desain
Layout dan komposisi adalah elemen dasar dalam desain grafis yang dapat memengaruhi audiens dalam memahami dan mempersepsikan sebuah desain. Di mana dengan layout elemen-elemen seperti teks, gambar, dan grafik pada halaman diatur posisinya agar memiliki ruang masing-masing dengan memerhatikan pesan secara keseluruhan. Sementara itu, komposisi berkaitan dengan interaksi antara elemen-elemen yang ada dengan ruang di sekitarnya sehingga menciptakan keseimbangan dan hierarki visual yang menuntun fokus audiens.
Tata letak dan komposisi yang baik membuat desain lebih menarik, efektif, dan mudah dipahami. Keduanya meningkatkan keterbacaan, menekankan informasi penting, dan membuat audiens lebih menikmati konten yang ada. Namun, setiap graphic designer memiliki gaya desainnya masing-masing yang dapat disesaikan dengan tema dan kebutuhan desain.
6. Skill Menggambar dan Ilustrasi Menjadi Nilai Tambah
Walaupun skill menggambar bukanlah skill utama yang harus dimiliki graphic designer dan bukanlah skill wajib, akan tetapi kemampuan menggambar dan ilustrasi dapat menjadi nilai tambah. Dengan keterampilan ini, graphic designer dapat membuat sketsa dasar dalam merencanakan ide desain sekaligus memperoleh ide kreatif yang seringkali muncul saat menggambar. Skill menggambar juga membantu saat harus mempresentasikan ide kepada klien atau atasan untuk mendapatkan umpan balik.
Baca juga: Benarkah Graphic Designer Harus Bisa Gambar?
1. Kreativitas
Bagi seorang graphic designer, kreativitas merupakan kemampuan penting untuk bisa menghasilkan ide-ide baru dan berkomunikasi secara visual sehingga desain yang dihasilkan dapat menyampaikan pesan secara menarik dan tak membosankan. Soft skill ini dapat dilatih dengan terus melihat referensi desain dan mencoba untuk mengeksplorasi tools desain yang ada.
2. Komunikasi
Selain harus mampu mengomunikasikan pesan melalui desain visual, seorang graphic designer juga harus mampu memahami kebutuhan klien dan mengubahnya menjadi desain yang efektif tanpa mengurangi pesan yang ingin disampaikan. Karena itulah, seorang graphic designer harus mampu menjadi pendengar aktif, memiliki rasa empati, dan kemampuan memecahkan masalah untuk menemui titik tengah antara keinginan klien dengan ide kreatif yang muncul.
3. Manajemen waktu
Seringkali seorang graphic designer harus mengerjakan beberapa proyek secara bersamaan. Oleh sebab itu, seorang graphic designer harus pandai mengatur waktu dan menentukan prioritas. Banyaknya proyek yang harus dikerjakan dan deadline yang seringkali berdekatan menuntut seorang graphic designer agar mampu bekerja dengan cepat dan efisien. Graphic designer seringkali dituntunt untuk memberikan hasil yang maksimal dalam waktu singkat.
Nah, untuk mengasah soft skill ini, seorang graphic designer perlu banyak berlatih dan menyimpan banyak referensi desain agar tidak menemui jalan buntu di tengah jalan. Selain itu, penting agar seorang graphic designer untuk mampu memfokuskan diri hanya pada proyek-proyek yang tengah dikerjakan tanpa terdistraksi dengan banyak hal lain.
4. Pantang Menyerah
Meskipun sifat pantang menyerah harus dimiliki banyak orang, tetapi seorang graphic designer khususnya harus memiliki sifat ini. Hal ini karena berbagai macam karakter klien dengan berbagai macam keinginan yang harus dipenuhi agar klien merasa puas. Jadi, seorang graphic designer tak boleh menyerah saat menghadapi banyaknya revisian berulang kali yang sebenarnya biasa terjadi.
Nah, buat kamu yang ingin menguasai hard skills sebagai graphic designer, yuk ikut kursus gambar di Brush Studio! Di Graphic Design Class Brush Studio, kamu akan diajarkan dasar-dasar graphic design dari awal bila masih berada di level pemula. Jadi, tak ada kata terlambat untuk mulai ikut kursus gambar dan segera klik tombol booking sekarang! Let’s illustrate!
Redaksi: Tim Brush Studio
Sumber: