Semua orang yang baru mulai belajar gambar pasti pernah melakukan copying drawing atau meniru gambar. Di mana copying drawing adalah menggambar dengan mengamati dan mereproduksi referensi berupa gambar atau lukisan artist lain tanpa menjiplak langsung.
Sebenarnya meniru gambar bukanlah masalah selama kamu melakukan modifikasi dengan imajinasi dan art style-mu. Selain itu, dengan meniru gambar artist ternama, kamu juga bisa mengasah skill gambarmu sekaligus mencoba berbagai media dan teknik di luar zona nyaman.
Sayangnya, tak sedikit orang yang jago meniru gambar tapi susah menggambar imajinatif pada kanvas kosong. Lantas apa sih penyebabnya? Dan adakah solusi untuk masalah ini? Temukan jawabannya dalam artikel berikut!
1. Terlalu sering meniru gambar membuat artist terbiasa menggambar apa yang “dilihat”, bukan sesuatu yang bersifat abstrak seperti imajinasi. Ini bisa membatasi kreativitas dan kemampuan artist menggambar imajinatif.
2. Artist jadi lebih terbiasa melihat gambar 2D sehingga sulit saat harus menggambar perspektif dalam bentuk 3D.
3. Dengan meniru gambar, artist tidak perlu menggunakan prinsip dan aturan menggambar konstruktif. Alhasil, artist bisa mengalami kesulitan dalam membuat gambar tampak “hidup”.
1. Menggambar Imajinatif berarti Melihat Bayangan
Umumnya, menggambar dari imajinasi dimulai dengan suatu gambaran yang muncul di benakmu. Sayangnya, gambaran imajinasimu bukanlah bentuk nyata yang bisa kamu lihat langsung sehingga tampak kabur atau berubah-ubah. Bahkan terkadang imajinasimu sulit dipahami dan kamu hanya bisa merasakannya. Apalagi, tak ada gambar referensi dari imajinasimu yang dapat kamu lihat berulangkali sebagai acuan dalam membuat garis maupun proporsi.
2. Kurangnya Observasi dan Pengalaman Visual
Senangkah kamu mengamati objek dan lingkungan sekitar? Salah satu alasan seseorang sulit menghasilkan gambar sesuai imajinasi karena kurangnya observasi dan pengalaman visual.
Mengamati suatu objek secara mendetail sebelum menggambarnya akan memperkaya memori visualmu, sehingga memudahkanmu dalam menggambar sesuai imajinasi.
3. Tidak Memahami Anatomi dan Struktur Objek
Kamu mungkin masih belum memahami dengan baik anatomi manusia, hewan, maupun struktur objek lainnya. Jadi, bayangan imajinasimu sulit dituangkan dalam gambar yang realistis. Karena itulah, kamu perlu mempelajari dasar-dasar anatomi dan strruktur objek yang ingin kamu gambar. Teruslah berlatih menggambar dari berbagai sudut pandang agar objek-objek lukisanmu jadi lebih hidup.
4. Kurangnya Latihan dalam Menggambar dari Referensi
Bila kamu terbiasa meniru gambar dan susah menggambar imajinatif, mungkin selama ini kamu melihat referensi yang bukan berasal dari foto atau objek nyata. Akibatnya, meskipun kamu sering berlatih, tetapi kamu kurang memahami detail dan proporsi yang baik yang sebenarnya sangat membantu untuk kemampuan menggambar imajinasimu.
1. Carilah gambar referensi dan kreasikanlah dengan gayamu tanpa menghilangkan ciri khas objek utamanya
Carilah gambar referensi sebanyak-banyaknya dan lihatlah bagaimana para artist ternama menggambarkan setiap manusia, hewan, tanaman, dan objek-objek lukisan mereka. Referensi ini tak harus berupa lukisan, tetapi juga dapat berupa foto, komik, animasi, dan lainnya. Lalu, perhatikanlah setiap atribut dan gestur dari objek-objek ini.
Selanjutnya, kamu bisa mulai mengubah dan menciptakan figur baru dari gambar referensimu. Cobalah melakukannya secara alami dan se-spontan mungkin supaya kamu bisa mengembangkan objek sesuai imajinasimu, tanpa menghilangkan fitur-fitur tertentu. Contohnya, bila gambar referensimu berupa ikan, maka pertahankanlah ciri khas ikan agar orang-orang yang melihatnya tetap dapat mengenali sosok ikan atau kamu juga bisa mempertahankan vibes dari karya yang menjadi referensimu.
Namun, jangan takut untuk melebih-lebihkan gambar referensi yang kamu tiru. Misalnya, gambar referensi menggunakan warna yang soft, sedangkan kamu lebih suka warna yang lebih berani atau ingin mengubah vibes menjadi lebih dark. Bisa juga kamu menambahkan jumlah kelopak bunga, daun, tangkai, latar belakang, jumlah karakter, atau hal lainnya yang sesuai dengan kepribadianmu.
2. Cobalah mengeksplorasi idemu lebih jauh
Dari berbagai referensi yang sudah ada, cobalah mengeksplorasi tema menjadi lebih kompleks, misalnya dengan menggabungkan setiap elemen berbeda secara out of the box dari referensi yang telah kamu kumpulkan. Contoh sederhananya, kamu bisa menggambar wajah karakter anime, tetapi dengan model pakaian, postur tubuh, hingga model rambut yang ditukar dengan karakter dari anime yang berbeda. Kamu juga bisa mengkreasikannya dengan memberi warna yang berbeda, sehingga menghasilkan gambar dengan kesan yang jauh berbeda dari referensi.
3. Tanyakan pada dirimu sendiri, benarkah menggambar imajinatif itu penting untukmu?
Terakhir, tanyakanlah kepada dirimu sendiri dengan jujur, apakah menggambar imajinatif itu penting untukmu? Apakah menggambar imajinatif adalah hal yang benar-benar ingin kamu lakukan dan menjadi tolok ukur kesuksesanmu sebagai artist? Jangan-jangan aliran seni yang cocok untukmu memang realis.
Tak ada salahnya kok bila kamu memang lebih suka menggambar sesuatu yang terpampang nyata di hadapanmu. Sulit menggambar sesuai imajinasi bukan berarti kamu kurang kreatif.
Namun, bila kamu masih bimbang, biarkan dirimu bereksperimen dengan berbagai media, teknik, dan objek. Lalu, belajarlah dari setiap kesalahan. Dengan mencoba banyak hal, kamu tidak hanya meningkatkan skill menggambarmu, tetapi juga akan melatih imajinasi dan kreativitas.
1. Copy untuk Belajar
Umumnya, meniru gambar memang dilakukan orang-orang saat baru belajar menggambar dan hal ini bisa dilakukan seseorang selama bertahun-tahun. Meniru gambar yang baik untuk belajar bukanlah dengan menjiplak, tetapi mengamati dan mencoba meniru gambar tersebut dengan membayangkan bagaimana sang artist bisa menciptakannya. Apakah garis yang kamu goreskan sudah sesuai? Apakah ketebalan warna yang kamu torehkan sudah pas? Apakah sudut gambar dan proporsi tubuh yang kamu buat melenceng? Dengan begitu, copying drawing akan meningkatkan skill menggambarmu.
2. Copy untuk Menggabungkan Berbagai Ide
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, meniru gambar dapat dilakukan dengan menggabungkan berbagai ide. Kamu mungkin ingin membuat karakter jagoanmu sendiri atau karakter monster yang kamu sukai. Dengan copying drawing, kamu bisa melihat banyak referensi dan mencoba menggabungkannya sesuai imajinasi yang kamu inginkan. Apalagi, tak ada ide yang 100% orisinal, pastinya ide tersebut muncul setelah kita melihat dan merasakan karya atau objek lain yang menurut kita menarik.
3. Copy sebagai Bentuk Penghormatan dan untuk Bersenang-senang
Tentu ada saatnya kamu sangat mengagumi suatu karya artist ternama dan ingin mencoba membuatnya. Ada juga momen di mana kamu ingin menggambar, tapi sedang mengalami art block yang membuatmu sulit menemukan inspirasi. Nah, daripada bolos menggambar dan merusak kebiasaan menggambarmu, copying drawing boleh kamu lakukan dengan tetap mempertahankan gayamu sendiri. Jadi, kamu tidak serta-merta menyalin karya tersebut 100%, tetapi mengamati dan mempelajari dengan cermat lalu melakukan perubahan pada garis ataupun warna tanpa menyimpang terlalu jauh dari referensi aslinya.
Pastinya, jangan menjadikan copying drawing sebagai alasanmu untuk memplagiasi karya orang lain. Tetap hormati karya asli artist tersebut dengan menuliskan atau menceritakan sumber aslinya bila kamu ingin menunjukkan gambar tiruanmu di media sosial maupun kepada orang lain. Karena bagaimanapun juga, meniru gambar dan memplagiasi adalah dua hal yang sangat berbeda. Kamu pun tentu tidak suka kalau ada orang lain yang mencuri atau mengklaim karyamu, kan?
Nah, kamu mau jago gambar? Semua bisa kamu pelajari dengan ikut kursus gambar di Brush Studio! Klik tombol booking and let’s illustrate!
Redaksi: Tim Brush Studio
Sumber: